Jaman sekarang saat globalisasi berkembang pesat, perkembangan teknologi dan informasi seakan gak mau kalah untuk selalu berinovasi. Percaya atau tidak, mau tidak mau, bisa atau tidak bisa, kita harus menyesuaikan diri dengan situasi yang ada atau kita akan "tergilas" oleh kemajuan jaman.
Percaya atau tidak di jaman globalisasi seperti ini, saat harga-harga gadget sudah sangatlah terjangkau jika dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu, masih banyak orang yang tidak bisa merasakan kenikmatan berteknologi dengan mudah dan murahnya.
Harga-harga handphone (hp), laptop, dan kamera saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Mereka memutar otak untuk meminimalisir biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi, tetapi tetap menetapkan harga bersahabat kepada para konsumen.
Percaya atau tidak gue termasuk orang yang mungkin agak sedikit ketinggalan jaman. Di-jaman-serba-canggih-sekarang, gue (masih) mendambakan hp dengan standar jaman sekarang. Hp standar jaman sekarang menurut gue adalah hp yang minimal mempunyai aplikasi pemutar musik/radio/web di dalamnya dan tentunya berwarna. Bahkan hp bapak, ibu, mas panji, dan kiting sudah sesuai standar jaman sekarang. Malah, kiting dan mas panji lebih sedikit canggih -_-
Padahal hp-hp seperti itu cukup terjangkau kantong orangtuaku. Nggak perlu hp dengan merk mendunia, cukup hp buatan negeri juga gpp. BB Indonesia mereka menyebutnya. Tapi kenyataannya? huhu T-T
Waktu itu terjadi perbincangan antara gue dan ibu :
"Bu, beliin hp baru dong"
"Hp kamu masih bagus mba"
"Cuma bisa buat sms aja dibilang bagus" (merengut mode on)
"Ya, pake yg itu" (sambil nunjuk hp lungsuran mas panji)
"Yg ini susah nge-cas nya bu" (-_-)
..............................................................no respon
Hari lain, perbicangan antara gue dan ade :
(Ada telfon masuk di hp gue, gak tau miscall atau niat telfon beneran. Gak lama suaranya mati gara-gara hp gue mati)
"Yah kan, hp gue mati. Udah gak bisa nerima telfon nih ting"
"Kenapa sih emang? Baterenya kan? Beli aja yang baru"
"Hpnya kayaknya, baterenya baru gue ganti"
"Yaudah servis aja atau ngga minta beli yg baru" (ngomongnya nyantai banget)
..............................................................krik krik
Waktu itu, perbincangan gue dan mas panji :
"Mas, nanti kl gue pergi cas-an lo gue bawa ya? Gue mau bawa hp lo aja soalnya hp gue cuma bs buat sms doang"
"Mm, yaudah. Tapi kan hp nya susah di cas.."
"Bismillah dan Wallahualam"
"Minta beli aja sih yg baru sm ibu"
............................................................nangis darah
Suatu waktu mencoba berbincang lagi sama ibu :
"Bu, hp ayu udah parah banget nih. Gak bisa nerima telfon loh nanti" (Gue akan tinggal di luar kota soalnya)
(diem sebentar)
"Nanti kalau beasiswa kamu di accept, uangnya buat beli hp aja mba" (Gaya ngomongnya kayak abis menemukan ide briliant)
...........................................................dlm hati: "itu kan uang aku bu"
Dan sampai saat ini gue masih suka miris kalau inget teman-teman gue. Mereka yg selalu teringat oleh gue adalah mereka yg dengan nyantai dan cepatnya ganti hp.
Ya Tuhan, cobaan banget sih buat gue. Kalo gue ada di dunia manga, mungkin gue udah ngiler dan ngeces gak berenti-berenti ngebayangin hp standar jaman jaman sekarang (bukan hp canggih teman2 gue loh)
Dan sampai saat ini pula,
hp standar jaman sekarang adalah impianku
0 comments:
Posting Komentar