Hello yellow pillow!
Ditengah hiruk pikuk politik yang makin ga jelas. Ditengah sosial networking yang semakin menjamur.
Ditengah-tengah kegalauan gue.
Gue akhirnya membuat KEPUTUSAN PENTING! yaitu:
mulai mencurahkan perhatian dan kasih sayang gue kepada blog yang (gue rasa) udah basi ini.
Someday ditengah frustasi karena gue merasa ga berguna, gue memutuskan sms (sebut saja) Senja.
Gue kenal Senja udah nyaris 4 tahun. Gue satu SMA sama doi, sekelas selama 3 tahun di SMA dan sebangku selama hampir 3 tahun. Senja punya skill english yang lebih baik dari gue.
Meringis.
Tapi itulah kenyataannya. Gue memanggil Senja dengan panggilan terkasih "al" (ga nyambung emang).
Kira-kira begini smsnya..
"Al, semenjak gue sekolah di puertorico entah kenapa gue merasa mengalami kemunduran skill english nih. Gimana ya al caranya supaya english gue terasah"
"Lo pikir gue? Gue juga gini-gini aja english nya nyur. Ga maju ga mundur. Ya lo coba komunikasi sehari-sehari pake bahasa Inggris sama temen-temen kampus lo"
"Ga ada yang mau al. Ada sih senior gue, tapi gue ngerasa jiper kalo conversation bareng doi"
"Ya lo jangan jiper, pede aja lagi namanya juga belajar salah-salah dulu kali"
"Aaaaah, ngga mau ah aaal. Gini deh, kita kalo smsan pake bahasa Inggris aja sekalian gue belajar gitu. Oke ngga?"
"Yawda, oke."
Semenjak saat itu, gue sms-an sm senja pake b.inggris. Gue ngerasa keren abis. Kenapa? Soalnya sms-an pake b.inggris (gue dengan ngasalnya menyebutnya sebagai 'texting') ini berjalan mulus tanpa hambatan tanpa koreksian dari dia.
Perfect.
Dulu gue juga pernah tuh texting sama senja sekitar SMA kelas 3. Tiap gue sms dia, pasti selalu terselip koreksian dari dia. Gue rasa pulsanya Senja abis bukan karena bales pertanyaan sms gue, tapi karena mengoreksi english gue yang sangat kacau.
Tiba-tiba gue merasa ada yang janggal bin galau.
Gue udah bilang minta dikoreksi belum ya sama doi?
Apa gue belum bilang ya?
Ah pasti udah. Mungkin gue lupa.
Tapi masa sih udah?
Dan seketika gue sms Senja,
"Al kalo english gue kacau benerin ya"
"Ok nyur!"
Besoknya gue dan Senja memulai texting lagi. Ternyata hidup memang keras.
DI TIAP SMS GUE PASTI ADA KOREKSIANNYA DAN KOREKSIANNYA TETAP SEPANJANG DULU!
Dari sini, gue bener-bener hurting banget. Gue berasa naik Rajawali sejam, naik Turangga rangga dua jam, dan naik kora-kora tiga jam dengan speed maximal!
Oh God.. #brokenheart
(Gue gak tau perasaan ini nyambung apa ngga, tapi ini yang sesungguhnya gue rasakan)
Hey man sekarang tahun 2011. Jamannya blackberry. Film-film hollywood juga udah pada di blokir. Kalo lo ngga bisa bahasa Inggris, mau jadi apa lo?
Dari situ gue mengepalkan dada, membusungkan kepala, dan menegakknya tekad untuk mahir berbahasa Inggris.
Seperti kata Senja diatas, yang kira-kira begini,
"Ya lo jangan jiper, pede aja lagi namanya juga belajar salah-salah dulu kali"
